Lapas Kediri Panen Perdana 30 Kg Jamur Tiram, Bekali Warga Binaan dengan Keterampilan Bertani

 


 KEDIRI,  penanuswantara.online – Lapas Kelas IIA Kediri terus mengembangkan program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Salah satu yang kini menjadi unggulan adalah budidaya jamur tiram, yang baru saja mencatat panen perdana sebanyak 30 kilogram dari total 500 baglog dalam waktu satu bulan.

Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Solichin, menyampaikan bahwa program ini bukan hanya sekadar meningkatkan produksi hasil pertanian, tetapi juga dirancang sebagai sarana pembinaan berkelanjutan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan hidup.

“Budidaya jamur tiram tidak hanya memberikan keahlian praktis, tetapi juga menumbuhkan semangat kewirausahaan yang bisa menjadi bekal saat mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).


Pelatihan Khusus dan Perawatan Intensif

Sebelum terjun ke lapangan, para WBP mengikuti pelatihan khusus bekerja sama dengan CV Agro Maju Sentosa.
Dalam pelatihan ini, mereka diajarkan mulai dari persiapan media tanamperawatan harian, hingga pengendalian hama dengan metode organik.

Perawatan dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore, dengan penyiraman rutin serta pengecekan kondisi baglog.
Pupuk organik berbahan bawang merah digunakan sebagai semprotan alami untuk meningkatkan kualitas jamur sekaligus memperkuat ketahanan terhadap serangan hama.

Panen dilakukan setiap dua hari sekali, dan dengan pola tanam 500 baglog, masa produksi bisa berlangsung stabil selama tiga hingga lima bulan.


Hasil Panen Dijual ke Masyarakat

Hasil panen jamur tiram didistribusikan langsung ke masyarakat sekitar.
Harga yang ditawarkan lebih terjangkau dibandingkan pasaran, sehingga memberikan manfaat nyata bagi warga yang bisa memperoleh produk segar dengan harga ekonomis.

“Program ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi warga binaan, tetapi juga memberi kontribusi positif bagi masyarakat sekitar,” tambah Solichin.


Rencana Perluasan Produksi

Ke depan, Lapas Kediri berencana meningkatkan skala produksi dengan menambah jumlah baglog serta memberikan pendampingan intensif kepada warga binaan.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan hasil panen sekaligus memperkuat keterampilan warga binaan agar semakin siap saat kembali ke masyarakat.

“Kami ingin mencetak warga binaan yang mandiri secara ekonomi dan memiliki rasa percaya diri. Dengan keterampilan ini, mereka bisa membangun kehidupan baru setelah masa pidana berakhir,” tegas Kalapas.


Program budidaya jamur tiram ini menjadi tonggak penting dalam pembinaan produktif di Lapas Kediri.
Selain memiliki nilai sosial, kegiatan ini juga berpotensi menggerakkan ekonomi lokal, sekaligus mendukung proses reintegrasi sosial bagi para warga binaan setelah bebas nanti.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama