Kediri, penanuswantara.online – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri mengambil langkah cepat dalam menghadapi perubahan cuaca yang tak menentu di masa pancaroba tahun ini. Melalui surat edaran resmi, Pemkab meminta seluruh camat dan kepala desa untuk menyosialisasikan langkah antisipatif kepada masyarakat.
Surat tersebut berisi imbauan agar warga lebih waspada terhadap potensi dampak cuaca ekstrem, baik panas berkepanjangan maupun ancaman bencana hidrometeorologi seperti hujan deras dan angin kencang.
Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno, menyampaikan bahwa kondisi cuaca saat ini perlu mendapat perhatian serius. Dalam beberapa waktu terakhir, suhu udara di wilayah Kediri tercatat dapat mencapai 35 derajat Celcius, disertai perubahan cepat menuju mendung hingga hujan lebat.
“Cuaca bisa berubah secara tiba-tiba, dari panas terik menjadi hujan deras disertai angin kencang. Karena itu, kami mengimbau para camat dan kepala desa untuk aktif mengingatkan warganya agar memahami potensi bahaya perubahan cuaca,” ujar Joko, Senin (20/10/2025).
Selain mengedukasi masyarakat, BPBD Kabupaten Kediri juga melakukan pemetaan wilayah rawan bencana, termasuk daerah yang berisiko mengalami kekeringan akibat suhu tinggi. Upaya ini dilakukan melalui koordinasi dengan TNI, Polri, Forkopimcam, serta relawan tanggap bencana di seluruh desa.
“Kami terus memperkuat monitoring dan evaluasi agar penanganan bencana bisa dilakukan secara cepat dan tepat, sekaligus meminimalisir risiko korban jiwa akibat kondisi cuaca ekstrem ini,” tambah Joko.
Langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen Pemkab Kediri untuk menjaga keselamatan dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi perubahan iklim di musim pancaroba yang semakin sulit diprediksi.(red.al)
Posting Komentar