Cegah Keracunan, Polres Kediri Kota dan RS Bhayangkara Uji Sampel Makanan Program MBG

 



KEDIRI, penanuswantara.online  – Menyusul munculnya dugaan kasus keracunan yang terkait dengan program Pemberian Makanan Bergizi Gratis (SPPG) di sejumlah daerah, Polres Kediri Kota bersama tim Laboratorium RS Bhayangkara Kediri turun langsung melakukan inspeksi dan pengambilan sampel makanan di SPPG Tamanan, Kota Kediri, pada Senin (29/9).

Kapolres Kediri Kota, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan tindakan pencegahan sekaligus pengawasan ketat agar pelaksanaan program prioritas nasional tersebut tetap aman dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Kami ingin memastikan seluruh SPPG di wilayah Kota Kediri berjalan sesuai prosedur. Saat ini terdapat 14 SPPG yang aktif beroperasi. Walaupun belum ada laporan kasus keracunan, kami tidak akan menunggu kejadian itu terjadi. Lebih baik melakukan pencegahan sejak dini,” ujar AKBP Anggi.

Pantau Proses Produksi hingga Pengemasan

Dalam pengecekan ini, tim gabungan menelusuri seluruh tahapan produksi, mulai dari penyimpanan bahan baku, proses memasak, hingga tahap pengemasan dan distribusi.
Menurut AKBP Anggi, hasil pemantauan menunjukkan bahwa proses di SPPG Tamanan berjalan dengan baik dan sesuai standar.

“Alhamdulillah, dari hasil pemeriksaan sementara, proses produksi dan pengemasan di SPPG Tamanan sudah sesuai protokol keamanan pangan. Tim Laboratorium RS Bhayangkara juga telah melakukan pengambilan sampel untuk uji kelayakan,” jelasnya.

Distribusi untuk 3.922 Pelajar

Kepala SPPG Tamanan, Nur Azizah, menjelaskan bahwa pihaknya melayani ribuan pelajar dari beberapa sekolah di wilayah Tamanan, seperti MTsN 1 Kediri, SD Tamanan, dan TK Dharma Wanita Tamanan.
Total penerima manfaat program MBG di wilayah ini mencapai 3.922 siswa.

“Proses memasak dimulai sekitar pukul 11 malam, kemudian dilanjutkan dengan proses pengemasan pada pukul 09.00 pagi. Distribusi dilakukan secara bertahap mulai 06.30 hingga 10.00 pagi, agar kualitas makanan tetap terjaga hingga sampai ke tangan para siswa,” paparnya.

Pemeriksaan Kandungan Berbahaya

Kepala Instalasi Laboratorium RS Bhayangkara Kediri, Netty Susiyana, mengungkapkan bahwa pemeriksaan sampel makanan meliputi uji kimiawi dan organoleptik.
“Kami memeriksa kandungan zat berbahaya seperti sianida, arsen, nitrit, dan formalin. Hasil awal menunjukkan tidak ada temuan zat berbahaya, namun untuk arsen masih menunggu hasil pembacaan sekitar 20 menit,” ujarnya.

Netty menambahkan bahwa meski hasil sementara menunjukkan makanan dalam kondisi aman, uji lanjutan tetap akan dilakukan untuk memastikan keamanan secara menyeluruh sebelum makanan didistribusikan ke siswa.

Upaya Antisipatif untuk Keamanan Anak

Kapolres Anggi menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk antisipasi agar kasus keracunan massal tidak terjadi di Kota Kediri.
“Kami berkomitmen mendukung program nasional ini agar berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak, tanpa menimbulkan risiko kesehatan,” pungkasnya.

Langkah pengawasan ketat ini diharapkan dapat menjadi standar pengamanan bagi semua SPPG di Kota Kediri, sehingga program Makan Bergizi Gratis benar-benar mampu meningkatkan kualitas gizi pelajar sekaligus menjaga keselamatan mereka.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama