Ancaman Megathrust Selatan Jawa, BRIN Peringatkan Potensi Tsunami hingga 20 Meter dan Dampaknya ke Jakarta

  


Jakarta, penanuswantara.online  – Indonesia kembali diingatkan mengenai potensi bencana besar akibat aktivitas Megathrust, zona gempa raksasa yang tersebar di sepanjang wilayah Cincin Api Pasifik (Ring of Fire). Negara kepulauan ini tercatat memiliki 13 segmen Megathrust yang aktif dan berpotensi menimbulkan gempa besar disertai tsunami.

Salah satu segmen yang paling berisiko adalah Megathrust Selatan Jawa, yang dampaknya bisa meluas hingga Selat Sunda. Segmen lain yang juga perlu diwaspadai adalah Megathrust Sumatera atau dikenal sebagai Segmen Enggano, yang juga terhubung dengan Selat Sunda.

Menurut Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRINNuraini Rahma Hanifa, energi tektonik yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus meningkat seiring waktu. Ketika energi ini dilepaskan secara tiba-tiba, dapat menimbulkan gempa berkekuatan hingga M 8,7.

“Energi yang terus tertahan akan mencapai titik pelepasan dan memicu guncangan besar. Jika terjadi secara mendadak, getaran tersebut bisa memicu gempa sangat kuat,” jelas Rahma, dikutip Minggu (26/10/2025).

Gempa besar tersebut berpotensi menimbulkan perpindahan kolom air laut yang ekstrem sehingga menciptakan gelombang tsunami setinggi hingga 20 meter. Dampaknya diperkirakan meluas tidak hanya di pesisir Jawa bagian selatan, tetapi juga mencapai Banten, Lampung, bahkan Jakarta.

“Seluruh pesisir Banten akan terdampak dengan ketinggian gelombang yang bervariasi, antara 4 hingga 8 meter,” ujarnya.

Untuk wilayah Lampung, terutama yang berhadapan langsung dengan Selat Sunda, diperkirakan akan terkena dampak signifikan. Sedangkan Jakarta Utara diprediksi mengalami tsunami dengan ketinggian 1 hingga 1,8 meter, yang dapat tiba sekitar 2,5 jam setelah gempa terjadi.

“Gelombang akan mencapai Jakarta dalam 2,5 jam, sedangkan wilayah Lebak hanya membutuhkan waktu 18 menit setelah gempa,” tambahnya.

Pihak BRIN mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa Megathrust ini. Dampaknya tidak hanya berupa kerusakan fisik, tetapi juga korban jiwa, gangguan ekonomi, sosial, dan layanan publik yang dapat meluas ke berbagai wilayah pesisir.

Dengan potensi ancaman sebesar itu, pemerintah bersama lembaga riset dan mitigasi bencana terus mendorong peningkatan edukasi kesiapsiagaan, pembangunan infrastruktur tahan gempa, serta sistem peringatan dini tsunami di wilayah rawan bencana.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama