Kediri, penanuswantara.online — Nasib laga kandang Persik Kediri di Stadion Brawijaya masih belum menemui titik terang. Pertandingan kandang menghadapi Persebaya Surabaya dalam lanjutan kompetisi Super League musim 2025/2026 terpaksa digelar di luar kota, tepatnya di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, pada Jumat (7/11/2025).
Keputusan tersebut diambil setelah izin pertandingan di Stadion Brawijaya tidak dikabulkan oleh pihak kepolisian. Alhasil, laga yang seharusnya menjadi momen kebanggaan di kandang sendiri berubah menjadi “home rasa away” bagi Macan Putih.
Suporter Persik Mania Ungkap Kekecewaan
Kekecewaan para pendukung setia Persik Kediri, Persik Mania, akhirnya disampaikan langsung dalam audiensi bersama Pemerintah Kota Kediri di Ruang Joyoboyo, Rabu (5/11/2025).
Pertemuan itu juga dihadiri oleh perwakilan dari Polres Kediri Kota, Kodim 0809/Kediri, serta beberapa dinas terkait.
Dalam forum tersebut, para suporter menilai keputusan tidak diberikannya izin bermain di Stadion Brawijaya terasa tidak adil. Mereka mempertanyakan mengapa laga melawan Malut United dan PSM Makassar sebelumnya bisa digelar di Kediri, sementara duel melawan Persebaya harus dipindahkan ke luar kota.
“Jelas kami kecewa. Kami ingin Persik bisa main di kandang sendiri, di depan pendukungnya. Tapi kami tetap menghormati aturan yang berlaku,” ujar Nugroho, perwakilan Persik Mania Tribun Kidul Score (TKS).
Meski kecewa, suporter tetap memberikan apresiasi kepada Pemkot Kediri yang telah berupaya memperbaiki fasilitas Stadion Brawijaya. Mereka berharap evaluasi dan renovasi tidak lagi menjadi alasan larangan izin pertandingan di masa mendatang.
“Kami tahu Pemkot sudah berusaha melakukan perbaikan. Semoga ke depan tidak ada lagi alasan teknis yang menghambat laga home Persik di Kediri,” tambah Nugroho.
Panpel Harap Izin Bisa Kembali Diberikan
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persik Kediri, Tri Widodo, juga menyampaikan harapan besar agar izin pertandingan di Stadion Brawijaya dapat segera dikeluarkan untuk laga-laga berikutnya.
Menurutnya, setelah laga kontra Persebaya selesai, pertandingan selanjutnya relatif tidak berisiko tinggi.
“Lawan Persebaya sudah lewat. Selanjutnya tinggal laga-laga yang relatif aman. Kami yakin Pak Kapolres bisa memberikan izin agar Persik kembali bermain di Brawijaya,” ujar Tri Widodo.
Ia juga menegaskan bahwa soal pagar pembatas antara tribun dan lapangan sudah masuk dalam rencana penganggaran Dinas PUPR Kota Kediri tahun ini, dengan pelaksanaan pembangunan dijadwalkan mulai Maret 2026 dan ditargetkan rampung dalam dua bulan.
Polres Kediri Kota: Izin Masih Dalam Pertimbangan
Sementara itu, Kabag OPS Polres Kediri Kota Kompol Iwan Setyo Budhi membenarkan bahwa pertandingan Persik kontra Persebaya memang diputuskan untuk digelar di luar Kediri.
Namun, pihaknya tidak menutup kemungkinan izin untuk laga-laga berikutnya bisa diberikan, tergantung hasil evaluasi dan kondisi keamanan di lapangan.
“Untuk laga melawan Persebaya memang harus di luar Kediri. Tapi untuk pertandingan selanjutnya, kita masih menunggu situasi dan hasil evaluasi,” jelas Kompol Iwan.
Audiensi tersebut diakhiri dengan kesepahaman bahwa komunikasi antara suporter, Pemkot, dan aparat keamanan akan terus diperkuat. Semua pihak berharap Persik Kediri dapat kembali bermain di Stadion Brawijaya, membawa semangat dan kebanggaan bagi warga Kota Tahu.(red.al)

Posting Komentar