Koperasi Merah Putih di Kediri Jadi Motor Pemberdayaan Ekonomi Warga

  


KEDIRI,  penanuswantara.online – Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) menegaskan bahwa keberadaan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di Kediri, Jawa Timur, memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kemenko Pangan, Sugeng Santoso, menyampaikan bahwa koperasi ini telah diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari program nasional pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.

"Ini merupakan tahapan menuju operasionalisasi penuh Koperasi Kelurahan Merah Putih. Saat ini ada sekitar 81 ribu koperasi di Indonesia, dan lebih dari 100 di antaranya sudah menjadi proyek percontohan. Tahap berikutnya, koperasi-koperasi ini harus mulai benar-benar beroperasi, bukan sekadar percontohan," ujar Sugeng saat berada di Kediri, Kamis (11/9).

Sugeng juga melakukan kunjungan langsung ke dua lokasi KKMP di Kelurahan Bandar Kidul dan Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri, pada Rabu (10/9).


Fokus Program dan Layanan

KKMP Ngronggo memiliki beragam unit usaha, mulai dari mendukung pelaku UMKM, membuka gerai bahan pokok, menyediakan layanan event organizer, hingga mendirikan sanggar tari untuk melestarikan budaya lokal.

Sementara itu, KKMP Bandar Kidul berfokus pada penjualan kebutuhan pokok dan menjadi pemasok bahan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Tamanan.

"Kami bersyukur melihat beberapa koperasi, termasuk di Bandar Kidul dan Ngronggo, sudah mulai beroperasi. Pemerintah juga akan membantu intermediasi, seperti menghadirkan gerai layanan pos, perbankan, hingga kebutuhan LPG," terang Sugeng.


Harapan dari Pemkot Kediri

Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menyambut positif perkembangan ini. Menurutnya, kehadiran pemerintah pusat dan mitra strategis memberi semangat baru untuk memperkuat koperasi di daerah.

“Saat ini di Kediri sudah ada 46 KKMP yang memiliki badan hukum. Namun, baru dua yang benar-benar aktif. Kami berharap kunjungan ini bisa memotivasi koperasi lainnya agar segera beroperasi dan memberikan manfaat nyata bagi warga,” ungkap Vinanda.

Ia juga membeberkan tiga tantangan besar yang dihadapi koperasi, yakni keterbatasan akses permodalan, kurangnya integrasi dengan ekosistem bisnis nasional, serta perlunya peningkatan kapasitas manajemen.

Vinanda menekankan pentingnya dukungan dari BUMN, sektor perbankan, dan regulator agar koperasi bukan sekadar bertahan, tetapi juga mampu tumbuh kuat dan bersaing di pasar yang lebih luas.


KKMP Bandar Kidul Mulai Tunjukkan Hasil

Ketua KKMP Bandar Kidul, Yanvi, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan dari Pemerintah Kota Kediri yang telah mempermudah proses pendirian koperasi.

"Koperasi ini baru berjalan sekitar tiga minggu. Kami berterima kasih karena telah difasilitasi dengan berbagai kemudahan, mulai dari akta notaris gratis, penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB), hingga bimbingan teknis. Dukungan ini sangat membantu kami untuk segera beroperasi," ujar Yanvi.

Menurutnya, KKMP Bandar Kidul sudah merasakan dampak positif dari sinergi ini. Mereka juga telah menjalin kerjasama dengan Perum Bulog dan Bank Mandiri, yang semakin memperkuat operasional koperasi.

Saat ini, koperasi memiliki 23 anggota aktif. Dalam memasok bahan pangan untuk program MBG, KKMP Bandar Kidul turut melibatkan toko dan pelaku usaha lokal sehingga manfaat ekonomi bisa dirasakan secara merata di masyarakat.


Kehadiran Koperasi Kelurahan Merah Putih di Kediri diharapkan menjadi model pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas yang berkelanjutan. Dengan dukungan pemerintah pusat, daerah, dan mitra strategis, koperasi ini diharapkan tidak hanya hidup, tetapi juga tumbuh menjadi kekuatan ekonomi baru yang mampu meningkatkan kesejahteraan warga.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama