Paket Stimulus Ekonomi Rp16,2 T, Pemerintah Genjot Daya Beli dan Lapangan Kerja

  


JAKARTA,  penanuswantara.online — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan paket stimulus ekonomi September 2025. Kebijakan ini diperkirakan akan mendorong kinerja sejumlah sektor pasar modal, mulai dari konsumer, ritel, hingga perbankan.

Dalam keterangannya, pemerintah menyebutkan bahwa paket stimulus mencakup delapan program akselerasi pada 2025empat program lanjutan di 2026, serta lima program prioritas penciptaan lapangan kerja.

Akselerasi 2025: Total Rp16,2 Triliun

Program percepatan pada tahun ini memiliki nilai keseluruhan Rp16,2 triliun. Beberapa di antaranya:

  • Magang Lulusan Perguruan Tinggi bagi 20.000 fresh graduate.

  • PPh 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk 552.000 pekerja sektor pariwisata.

  • Bantuan pangan dua bulan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat.

  • Subsidi iuran JKK dan JKM untuk 731.361 pekerja bukan penerima upah, termasuk pengemudi ojol, sopir, kurir, dan pekerja logistik.

  • Program manfaat tambahan BPJS Ketenagakerjaan di sektor perumahan untuk 1.050 unit.

  • Padat karya tunai bagi 609.465 pekerja.

  • Percepatan deregulasi PP No. 28 terkait OSS di 50 daerah (2025), meluas ke 300 daerah (2026).

  • Program perkotaan (pilot project Jakarta) untuk peningkatan kualitas pemukiman dan ruang kerja gig economy.

Lanjutan 2026

Empat program yang diperpanjang pada tahun depan antara lain:

  • PPh final UMKM 0,5% untuk usaha dengan omzet di bawah Rp4,8 miliar.

  • PPh 21 DTP sektor pariwisata (hotel, restoran, kafe).

  • Insentif PPh sektor padat karya (tekstil, alas kaki, furnitur, kulit).

  • Diskon iuran JKK dan JKM diperluas ke lebih banyak pekerja informal.

Lima Program Andalan Penyerapan Kerja

Lima prioritas lapangan kerja ditargetkan mampu menyerap 3,56 juta tenaga kerja hingga 2027, antara lain:

  • Operasional Kopdes Merah Putih: 681.000 tenaga kerja.

  • Kampung Nelayan Merah Putih: potensi hingga 200.000 pekerja.

  • Revitalisasi tambak pantura 20.000 hektare: 168.000 tenaga kerja.

  • Modernisasi 1.000 kapal nelayan: hampir 200.000 pekerja baru.

  • Replanting perkebunan rakyat 870.000 ha: ratusan ribu lapangan kerja.

Dampak ke Pasar Modal

Menurut Felix Darmawan, Equity Research Analyst Panin Sekuritas, stimulus ini memberi angin segar bagi pasar saham.
“Program ini jelas memperkuat prospek pertumbuhan domestik. Sektor konstruksi, perbankan, hingga consumer staples akan langsung terdampak positif,” ujarnya, Senin (15/9).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menguat 1,06% ke level 7.937,12 pada perdagangan hari itu, dengan pertumbuhan 12,11% sepanjang 2025 (ytd).

Namun, Felix mengingatkan bahwa tantangan ada pada eksekusi.
“Kalau implementasinya lambat atau menekan defisit fiskal, pasar bisa kembali waspada. Sentimen positif ini perlu bukti nyata,” jelasnya.

Sementara itu, Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Utama, menilai stimulus ini menunjukkan komitmen pemerintah menjaga daya beli masyarakat.
“Subsidi pangan, insentif pajak, dan perluasan BPJS akan mendorong konsumsi rumah tangga. Sektor perbankan dan properti juga punya peluang terdorong lewat KUR dan program perumahan,” kata Ekky.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama