Pedagang Sayur di Pasar Tunglur Kediri Meninggal Mendadak, Diduga Serangan Jantung

  


KEDIRI, penanuswantara.online  – Warga Pasar Tunglur, Desa Tunglur, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, digemparkan oleh peristiwa meninggalnya seorang pedagang sayur bernama Riasih (57) pada Rabu pagi (24/9/2025). Korban ditemukan tak bernyawa tak lama setelah merapikan dagangannya di dalam pasar.

Menurut keterangan saksi, insiden terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah selesai menata sayur-sayuran dagangannya, korban terlihat duduk di kursi sambil merebahkan kepala di atas meja.

Salah seorang pedagang, Haris Supeno (27), yang melihat kondisi korban langsung memberi tahu pedagang lainnya. Mereka kemudian memindahkan korban ke lincak (kursi panjang) untuk mendapatkan pertolongan pertama.

“Saat kami lihat, korban tampak tidak bergerak. Kami segera memanggil warga dan menghubungi bidan desa untuk memeriksa kondisinya,” ujar Haris.


Bidan Desa Curigai Serangan Jantung

Bidan desa, Silvi Kintia Dewi (42), segera tiba di lokasi untuk memeriksa korban. Namun, saat dilakukan pengecekan, kondisi Riasih sudah sangat lemah.

“Saat saya periksa, denyut nadinya sudah sangat lemah. Ketika diukur tekanan darahnya, hasilnya error. Dugaan saya korban mengalami serangan jantung,” ungkap Silvi.

Atas saran Silvi, korban segera dibawa ke RS HVA Tulungrejo Pare menggunakan ambulans. Namun, sesampainya di rumah sakit sekitar pukul 06.50 WIB, dokter menyatakan Riasih sudah meninggal dunia.


Polisi: Tidak Ada Tanda Kekerasan

Kapolsek Pare, AKP Rudi Darmawan, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menegaskan hasil pemeriksaan medis tidak menemukan adanya unsur kekerasan pada tubuh korban.

“Dari pemeriksaan bidan dan dokter, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Diduga korban meninggal mendadak akibat serangan jantung,” jelas AKP Rudi.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, Riasih beberapa waktu terakhir sering mengeluh sakit pada lambung dan sempat menjalani terapi. Bahkan, empat hari sebelum kejadian, ia tidak berjualan di pasar karena kondisi kesehatannya yang menurun.


Keluarga Tolak Autopsi

Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Mereka juga telah membuat surat pernyataan resmi bahwa tidak akan melakukan tuntutan hukum atas peristiwa tersebut.

“Keluarga sudah ikhlas menerima kepergian korban dan tidak menuntut secara hukum,” tambah AKP Rudi.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi para pedagang dan masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan, terutama saat menjalankan aktivitas fisik yang padat di pagi hari.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama