Pekan Literasi Jawa Timur 2025, Perpaduan Budaya Lokal dan Literasi Dunia untuk Bangun Peradaban

  



Surabaya, penanuswantara.online  – Dalam rangka memperingati Hari Kunjung Perpustakaan dan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa TimurDinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Pekan Literasi Jawa Timur 2025 di Surabaya pada 16–18 Oktober 2025.

Kegiatan ini menjadi wadah untuk menumbuhkan kembali semangat membaca, menulis, berdiskusi, dan berkarya lintas generasi, sekaligus memperkenalkan potensi alam dan budaya Jawa Timur kepada masyarakat luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Tujuan utama Pekan Literasi ini adalah menghidupkan budaya literasi di tengah masyarakat sekaligus mengenalkan kekayaan alam dan warisan budaya Jawa Timur ke dunia,” ujar Kepala Disperpusip Jatim, Tiat S. Suwardi, di Surabaya, Kamis (16/10).

Dengan mengusung tema “Menjaga Bumi dan Budaya, Membangun Peradaban Dunia melalui Literasi”, kegiatan ini memadukan kekuatan budaya lokalnarasi literasi global, dan keindahan alam Geopark Ijen sebagai inspirasi utama.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur yang diwakili Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Imam Hidayat, menegaskan pentingnya memperkuat budaya baca di masyarakat.

“Minat baca masyarakat harus terus ditingkatkan. Literasi bukan hanya tentang buku, tapi tentang membangun pola pikir kritis dan inovatif. Pekan Literasi ini menjadi momentum untuk memperluas akses dan kecintaan terhadap bacaan,” ujarnya.

Acara tersebut juga diramaikan oleh bazar buku dan pameran literasi yang diikuti oleh 20 peserta, di antaranya Program Studi Bahasa Jepang Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Wisma Jerman, Rotary, BrangWeran, Disperpusip Jatim, DWP Disperpusip Jatim, Mata Hati, Bestari, Diva Press, Mizan, dan Geopark Ijen.

Salah satu stan yang menarik perhatian pengunjung adalah milik Forum Komunitas Masyarakat Sadar Arsip (FKMSA), yang menampilkan berbagai informasi edukatif mengenai pentingnya arsip sebagai memori kolektif bangsa.

Selain itu, Pekan Literasi 2025 juga menghadirkan konsep edutainment dengan menampilkan kisah Panji sebagai warisan budaya lokal, serta memperkenalkan Geopark Ijen sebagai bagian dari warisan alam dunia.

Kegiatan ini turut memperluas wawasan masyarakat mengenai literasi dan budaya internasional, termasuk bahasa dan kebudayaan dari Jepang, Korea, Prancis, hingga Jerman.

Tak hanya pameran, pengunjung juga dapat menikmati pemutaran film edukatif bertema cerita rakyat Panji, keindahan Geopark Ijen, serta sejarah panjang Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI).

Melalui Pekan Literasi ini, Disperpusip Jatim berharap masyarakat Jawa Timur semakin mencintai budaya membaca dan menulis, serta menjadikan literasi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dalam membangun peradaban yang berkelanjutan.

“Literasi adalah jendela menuju kemajuan. Dengan membaca dan menulis, kita turut menjaga bumi, budaya, dan masa depan generasi,” pungkas Tiat.(RED.AL)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama