Kediri, penanuswantara.online — Mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang mulai melanda wilayah Kabupaten Kediri, jajaran Polres Kediri bersama Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar Apel Siaga Tanggap Darurat Bencana pada Rabu (5/11), bertempat di halaman Mapolres Kediri.
Apel ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, dan diikuti ratusan personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Satpol PP, ASN, serta relawan kebencanaan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kesiapan terpadu seluruh elemen pemerintah dan aparat keamanan dalam menghadapi potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu di wilayah Kediri.
“Apel ini menjadi langkah penting memperkuat koordinasi lintas instansi agar penanganan bencana dapat dilakukan cepat dan tepat. Cuaca ekstrem kini mulai terjadi di berbagai wilayah Kediri, sehingga perlu kewaspadaan bersama,” ujar Dewi Mariya Ulfa.
Ia menambahkan, empat wilayah di Kabupaten Kediri telah dipetakan sebagai daerah rawan bencana.
Tiga kecamatan — Kepung, Wates, dan Plosoklaten — dikategorikan rawan angin puting beliung, sedangkan Kecamatan Mojo menjadi wilayah dengan risiko tinggi longsor akibat kontur tanahnya yang curam dan intensitas hujan yang tinggi.
“Setiap wilayah memiliki karakter ancaman bencana yang berbeda, maka strategi pencegahannya juga harus disesuaikan dengan kondisi setempat,” imbuhnya.
Pemerintah Siapkan Bantuan Cepat Tanggap
Pemerintah Kabupaten Kediri memastikan kesiapan bantuan cepat bagi masyarakat terdampak bencana, meliputi perbaikan rumah rusak, bantuan logistik, hingga distribusi sembako.
“Selama ini Mas Bupati selalu sigap dalam menangani warga terdampak. Begitu ada laporan rumah rusak, langsung dibangun ulang, dan bantuan pangan segera disalurkan,” ungkap Mbak Dewi.
Sebagai bentuk pencegahan, Pemkab Kediri juga memperkuat sistem peringatan dini di titik-titik rawan bencana serta mengimbau masyarakat agar tetap siaga, terutama saat terjadi hujan deras berkepanjangan di kawasan berisiko tinggi seperti Mojo.
“Prioritas utama kami adalah keselamatan warga. Bila kondisi hujan ekstrem dan tidak aman, segera evakuasi ke posko terdekat atau lokasi yang lebih tinggi,” tegasnya.
Sinergi Jadi Kunci Penanganan Bencana
Kapolres Kediri menegaskan bahwa apel ini merupakan wujud komitmen bersama antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
Apel ditutup dengan pemeriksaan perlengkapan tanggap darurat, seperti kendaraan SAR, tenda evakuasi, peralatan medis, dan logistik lapangan.
Dengan semangat sinergi dan kesiapan penuh, Pemerintah Kabupaten Kediri bersama Polres, TNI, dan seluruh elemen masyarakat berkomitmen untuk bertindak cepat, tangguh, dan responsif dalam menghadapi potensi bencana di musim penghujan tahun ini.(red.al)

Posting Komentar