Tragedi Banjir dan Longsor di Sumatera: Korban Jiwa Tembus 303 Orang, Ratusan Masih Hilang

   


Jakarta, penanuswantara.online   – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan data mengenai jumlah korban meninggal dan warga hilang akibat rangkaian bencana banjir serta tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera. Jumlah korban jiwa terus bertambah seiring intensifnya proses pencarian. Hingga Sabtu (29/11) sore, tercatat 166 korban meninggal di Sumatera Utara, 47 di Aceh, dan 90 di Sumatera Barat.

Data terbaru ini disampaikan oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, dalam konferensi pers resmi. Ia menegaskan bahwa selain korban tewas, masih banyak warga yang belum ditemukan karena terseret arus maupun tertimbun material longsor di berbagai wilayah.

BNPB melaporkan adanya peningkatan korban di wilayah Aceh. Total 47 warga dinyatakan meninggal dan 51 lainnya masih dalam pencarian. Selain itu, delapan orang mengalami luka-luka.

Berikut rekapitulasi korban per wilayah:
• Aceh Tengah: 16 tewas, 2 hilang
• Bener Meriah: 12 tewas, 13 hilang
• Aceh Tenggara: 7 tewas, 25 hilang, 5 luka
• Pidie Jaya: 4 tewas, 4 hilang
• Bireuen: 4 tewas
• Gayo Lues: 2 tewas, 4 hilang
• Subulussalam: 1 tewas
• Lhokseumawe: 1 tewas, 3 hilang
• Aceh Tamiang: 3 luka-luka

Suharyanto menekankan bahwa kondisi medan yang berat dan cuaca yang tak menentu menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi dan pencarian.

Sumatera Utara menjadi wilayah dengan korban terbanyak. BNPB mencatat peningkatan signifikan dengan total 166 korban meninggal dunia, bertambah 60 orang hanya dalam satu hari setelah operasi pencarian diperluas.

"Lonjakan ini merupakan hasil temuan tim SAR gabungan yang terus menyisir area longsor dan aliran sungai," ungkap Suharyanto.

Sebanyak 143 warga masih hilang yang tersebar di delapan kabupaten/kota terdampak, yaitu:
Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Humbang Hasundutan, Padang Sidempuan, Pakpak Bharat, dan Mandailing Natal.

Sumatera Barat menjadi provinsi dengan korban tewas tertinggi kedua. Total 90 warga dinyatakan meninggal dunia, sementara 85 lainnya masih belum ditemukan. Kabupaten Agam menjadi daerah dengan dampak paling parah.

Rincian korban di Sumbar:
• Kabupaten Agam: 74 tewas, 78 hilang
• Pasaman Barat: 1 tewas, 6 hilang, 1 luka
• Kota Padang Panjang: 7 tewas, 3 luka
• Kota Padang: 5 tewas
• Solok: 1 tewas
• Tanah Datar: 2 tewas, 1 hilang, 4 luka

BNPB memastikan seluruh unsur SAR, TNI, Polri, relawan, dan pemerintah daerah dikerahkan secara maksimal. Evakuasi terus dilakukan meski kondisi medan penuh tantangan akibat lumpur tebal, jalan putus, serta cuaca ekstrem.

Suharyanto juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan mengingat curah hujan di Sumatera diperkirakan masih tinggi.(RED.AL)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama