Prabowo Tunjuk Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, Tegaskan Senioritas dan Loyalitas

  


JAKARTA, penanuswantara.online  – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), menggantikan Budi Gunawan yang dicopot pekan lalu. Upacara pelantikan digelar di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (17/9), bersama sejumlah pejabat lainnya.

Djamari, perwira senior lulusan Akademi Militer (Akmil) 1971, tercatat pernah menjabat sebagai Pangdam III/SiliwangiPangkostrad, hingga Kepala Staf Umum TNI pada tahun 2000. Ia pensiun dengan pangkat letnan jenderal sebelum kini mendapat kenaikan pangkat menjadi jenderal kehormatan dari Prabowo.
“Presiden berpesan agar saya menggunakan sisa umur untuk pengabdian pada bangsa dan negara. Meski sudah 77 tahun, saya siap melanjutkan tugas ini,” ucap Djamari usai pelantikan.

Pertimbangan Senioritas dan Kedekatan

Peneliti Indonesia Strategic & Defence Studies (ISDS)Edna Caroline, menilai penunjukan Djamari menunjukkan kuatnya pertimbangan tradisi militer yang menjunjung senioritas.
“Dengan status jenderal kehormatan, Djamari memiliki otoritas penuh untuk mengoordinasikan TNI, Polri, hingga Kementerian Pertahanan. Kedekatan personalnya dengan Prabowo sejak masa Akmil juga memperkuat kepercayaan ini,” jelasnya.

Edna mengingatkan, Djamari bahkan pernah menjadi komandan Prabowo saat taruna di Akabri. Meski sempat berseberangan, termasuk saat menjabat Sekretaris Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang pada 1998 merekomendasikan pemecatan Prabowo, hubungan keduanya kini kembali harmonis.

Pengalaman Panjang Jadi Modal

Pengamat militer Khairul Fahmi menilai pengalaman luas Djamari di militer maupun politik menjadi alasan utama pemilihannya.
“Beliau punya jam terbang panjang, kredibilitas, dan kearifan dalam mengelola dinamika politik-keamanan yang kerap rumit. Usia bukan ukuran, melainkan kemampuan menjaga stabilitas,” katanya.

Sementara itu, Direktur Trias Politika StrategisAgung Baskoro, menilai pergantian ini erat kaitannya dengan gelombang demonstrasi pada akhir Agustus lalu.
“Prabowo tak mau lagi kecolongan dalam pengendalian keamanan domestik. Menunjuk figur militer senior seperti Djamari adalah langkah strategis,” ujarnya.

Pesan Rekonsiliasi Politik

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO)Dedi Kurnia Syah, menilai keputusan ini juga menegaskan sikap kenegarawanan Prabowo.
“Meski Djamari pernah ikut dalam proses yang membuat Prabowo lengser dari militer, kini ia justru diberi kepercayaan. Ini bukti Prabowo bukan sosok pendendam, melainkan tetap menghormati tokoh-tokoh militer senior,” katanya.

Dengan pengangkatan Djamari, Prabowo dinilai ingin memastikan koordinasi sektor politik dan keamanan berjalan solid, terutama di tengah situasi global maupun domestik yang penuh tantangan.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama