Capaian Program Cek Kesehatan Gratis di Kediri Baru 11 Persen, Siswa yang Merokok Mulai Terpantau

  


KEDIRI, penanuswantara.online  – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi pelajar di Kota Kediri berjalan lebih lambat dari target. Dari total sasaran sebanyak 48 ribu siswa, hingga pertengahan September 2025 baru sekitar 5 ribu anak yang sudah diperiksa, atau baru mencapai 11 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Fajri Mubasyisir, menjelaskan bahwa CKG kali ini berbeda dengan skrining kesehatan yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya.

“Dulu pemeriksaan hanya untuk siswa baru. Sekarang cakupannya seluruh pelajar, mulai SD, SMP, hingga SMA. Jadi memang jumlahnya jauh lebih besar,” jelas Fajri.

Kendala Terbatasnya Tenaga Medis

Pelaksanaan CKG dilakukan di sekolah-sekolah sekaligus tetap berjalan di puskesmas. Hal ini membuat petugas harus menyusun jadwal dengan cermat karena tenaga kesehatan yang tersedia terbatas.

“Selain CKG, puskesmas juga harus tetap melayani masyarakat, Posyandu, dan layanan lainnya. Jadi beban kerja memang cukup padat,” tambahnya.

Hasil Pemeriksaan Sementara

Sejauh ini, hasil pemeriksaan mayoritas siswa menunjukkan kondisi normal, seperti tekanan darah, indeks massa tubuh (IMT), kesehatan THT, dan mata. Namun ada sejumlah temuan, di antaranya:

  • Sekitar 30 pelajar terdeteksi merokok, sebagian besar dari kalangan SMA/sederajat dan sebagian SMP.

  • Ada siswa yang menunjukkan kadar gula darah tinggi, meski diduga dipengaruhi waktu pemeriksaan yang dilakukan setelah makan.

Tahun sebelumnya, Dinkes Kediri menemukan ribuan kasus gangguan mata pada pelajar, khususnya 2.272 siswa SD mengalami gangguan refraksi atau penglihatan kabur.

“Untuk tahun ini hasilnya masih terlalu dini dievaluasi karena baru 11 persen. Gambaran kondisi kesehatan anak-anak secara keseluruhan belum bisa terlihat,” kata Fajri.

Pantauan Lapangan

Pantauan di SDN Burengan 3 pada Selasa (16/9/2025), terlihat sekitar 160 siswa mengikuti pemeriksaan kesehatan dasar. Tahap pemeriksaan meliputi mata, gigi, mulut, telinga, hingga tekanan darah.

Anak-anak tampak antusias mengikuti pemeriksaan. Beberapa siswa melakukan tes mata dengan metode E-Chart, yaitu mengenali arah huruf “E”. Metode ini juga digunakan bagi siswa slow learner yang kesulitan membaca abjad.

Program CKG ini akan terus berlanjut di sekolah-sekolah lain hingga seluruh target pelajar Kota Kediri dapat terlayani.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama