Honda Jazz Tabrak Truk di Tol Cipularang, 2 Orang Tewas di Tempat

  


JAKARTA,  penanuswantara.online – Sebuah kecelakaan maut yang melibatkan mobil Honda Jazz dan truk boks terjadi di Tol Cipularang KM 111 arah Jakarta pada Senin (8/9/2025) sekitar pukul 10.15 WIB. Insiden ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia di lokasi kejadian.

Video rekaman kecelakaan tersebut viral di media sosial. Dalam video terlihat mobil Honda Jazz berwarna putih melaju kencang setelah menyalip sebuah truk. Tak lama kemudian, mobil tersebut menabrak bagian belakang truk boks dan terhenti di bahu jalan dengan kondisi ringsek parah, terutama di bagian depan hingga tengah mobil.

Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Sat Lantas Polres Cimahi, Ipda Yusup Gustiana, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, kecelakaan terjadi di Kampung Cikuda, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat.

“Benar, kecelakaan terjadi di KM 111+200 Tol Cipularang. Mobil Honda Jazz dengan nomor polisi F 1264 GZ dikemudikan oleh Anisa Nadya Sukma (25), sedangkan truk boks dengan nomor polisi W 8292 UQ dikemudikan Basuki,” ujar Yusup, Kamis (11/9/2025).

Menurut keterangan polisi, Honda Jazz tersebut melaju dari arah Bandung menuju Jakarta dengan kecepatan tinggi. Sementara itu, truk boks berada di jalur lambat.

“Tiba-tiba minibus Honda Jazz menabrak bagian belakang truk yang berada di jalur pelan. Akibat benturan keras itu, dua penumpang Honda Jazz meninggal dunia,” jelasnya.

Korban tewas diketahui adalah ANS (Anisa Nadya Sukma) dan S (27). Sementara seorang penumpang lain berinisial B (28) berhasil selamat namun mengalami luka serius dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menilai kecelakaan ini kemungkinan besar dipicu kecepatan yang berlebihan.

“Ketika pengemudi memacu kendaraan terlalu cepat di jalan tol, emosi meningkat sementara rasionalitas menurun. Hal ini membuat pengemudi sulit mengambil keputusan yang tepat jika mendadak ada hambatan di depan,” kata Sony.

Ia menjelaskan, pengemudi yang ngebut cenderung melakukan manuver zig-zag untuk mencari celah di jalan. Namun, dengan sedikit menggunakan rem, risiko kecelakaan menjadi sangat tinggi.

“Kombinasi kecepatan tinggi, manuver berbahaya, dan jarak pandang yang terbatas sangat mematikan. Jika ada kendaraan di depan, pengemudi tidak punya waktu cukup untuk bereaksi,” tegasnya.

Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kecelakaan ini, termasuk memeriksa rekaman CCTV tol dan memintai keterangan saksi untuk memastikan kronologi secara lengkap. Sementara itu, pihak keluarga korban sudah diberitahu dan proses pemulasaraan jenazah sedang dilakukan.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama