KEDIRI, penanuswantara.online – Museum Bagawanta Bhari yang menjadi salah satu saksi sejarah Kediri kini dipastikan tak lagi bisa difungsikan sebagai tempat penyimpanan koleksi benda cagar budaya. Hal ini merupakan imbas dari kerusuhan yang terjadi pada 30 Agustus 2025 lalu, yang menyebabkan kondisi bangunan tidak layak digunakan.
Tim dari Kementerian Kebudayaan RI (Kemenbud RI) melakukan peninjauan sekaligus verifikasi kondisi museum pada Selasa (23/9/2025). Dari hasil pengecekan, museum tersebut dinyatakan tidak memenuhi standar keamanan untuk penyimpanan koleksi berharga.
“(Museum Bagawanta Bhari) tidak bisa difungsikan kembali dalam kondisi saat ini,” tegas Wildan Erhu Nugraha, perwakilan Direktorat Warisan Budaya Kemenbud RI.
Menurut Wildan, jika Pemkab Kediri tetap ingin menggunakan museum itu, maka diperlukan pembenahan besar-besaran. “Yang paling utama adalah peningkatan SDM, perbaikan sarana-prasarana, serta pengamanan yang jauh lebih ketat,” jelasnya.
Calon Museum Baru di Desa Menang
Selain meninjau museum Bagawanta Bhari, tim Kemenbud RI juga mengunjungi lokasi calon museum baru yang berada di Desa Menang, Kecamatan Pagu. Gedung yang saat ini juga digunakan sebagai Kantor Satpol PP Kabupaten Kediri sementara dimanfaatkan untuk menyimpan sebagian koleksi cagar budaya.
“Gedung ini rencananya akan dijadikan museum baru. Secara fisik sudah cukup layak, tinggal penataan storyline dan tata pamer yang harus ditangani oleh para ahli,” ujar Wildan.
Pemkab Kediri Amankan Koleksi Cagar Budaya
Kepala Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan (Jakala) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Eko Priatno, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memindahkan sebagian koleksi ke gedung calon museum di Desa Menang. Sementara sisanya ditempatkan di lokasi khusus yang aman.
“Sebagian koleksi sudah dipindahkan ke Menang, sebagian lainnya kami simpan di safe house dengan pengawasan ketat selama 24 jam,” jelas Eko.
Ia menambahkan, sesuai arahan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, Pemkab Kediri berkomitmen mengembangkan museum yang lebih representatif dan modern.
“Targetnya, menjelang akhir tahun ini, pengembangan museum di Menang bisa dimaksimalkan sehingga siap menjadi pusat edukasi sejarah dan budaya,” pungkasnya.
Pameran Temporer Jadi Awal Perkenalan Museum Baru
Sebelumnya, di lokasi calon museum baru tersebut telah digelar Pameran Temporer Pre-Launching Museum Daerah Kabupaten Kediri. Pameran ini memperkenalkan desain interior, narasi sejarah, serta koleksi tetap yang nantinya akan dipamerkan secara permanen.
Dengan adanya rencana pemindahan ini, Pemkab Kediri berharap museum baru di Desa Menang dapat menjadi ikon pelestarian budaya sekaligus pusat pembelajaran sejarah yang lebih modern dan aman bagi koleksi cagar budaya Kediri.(red.al)
Posting Komentar