SEMARANG, penanuswantara.online — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang memprediksi sebagian besar wilayah Jawa Tengah (Jateng) akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Jumat (7/11/2025). BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
“Pada pagi hari cuaca umumnya cerah berawan hingga berawan, namun berpotensi hujan ringan hingga sedang di beberapa wilayah,” ujar Agus Triyono, Prakirawan Cuaca BMKG Ahmad Yani Semarang dalam keterangan tertulis, Jumat (7/11).
Ia menambahkan, pada siang hingga malam hari hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi turun di wilayah pegunungan, dataran tinggi, kawasan timur Jawa Tengah, Solo Raya, dan daerah sekitarnya. Hujan tersebut juga berpotensi disertai kilat, petir, serta angin kencang.
BMKG mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi beserta dampaknya.
“Waspadai potensi banjir, tanah longsor, puting beliung, sambaran petir, pohon tumbang, dan genangan air di beberapa titik,” tegasnya.
Suhu udara di Jawa Tengah diperkirakan berkisar antara 18–32 derajat Celsius, dengan tingkat kelembapan mencapai 60–95 persen.
Berikut prakiraan cuaca wilayah Jawa Tengah untuk Jumat (7/11) pukul 07.00–19.00 WIB:
🌧️ Hujan Sedang–Lebat:
Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sragen, Grobogan, Blora, Pati, Kudus, Brebes, Magelang, Majenang, dan Ambarawa.
🌦️ Hujan Ringan–Sedang:
Purwokerto, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Jepara, Ungaran, Temanggung, Kajen, Slawi, Solo, Salatiga, dan Bumiayu.
🌤️ Hujan Ringan:
Cilacap, Kebumen, Purworejo, Rembang, Demak, Kendal, Batang, Pemalang, Semarang, Pekalongan, dan Tegal.
BMKG menegaskan bahwa perubahan cuaca ekstrem berpotensi terjadi secara tiba-tiba, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap memperhatikan informasi peringatan dini cuaca yang dikeluarkan melalui kanal resmi BMKG.
“Kesiapsiagaan menjadi kunci agar dampak bencana dapat diminimalkan,” tutup Agus.(red.al)

Posting Komentar