Kediri, penanuswantara.online – Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas aparatur sipil negara (ASN) melalui pengayaan pengalaman dan wawasan baru. Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyampaikan bahwa langkah rotasi dan mutasi jabatan merupakan bagian dari strategi memperkuat efektivitas pelayanan publik.
“Perpindahan tugas atau rotasi merupakan dinamika positif dalam sistem pemerintahan yang sehat. Ini bukan sekadar pergeseran posisi, tetapi langkah strategis agar roda pemerintahan berjalan lebih efisien dan adaptif,” ujar Vinanda saat acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan ASN di Ruang Joyoboyo, Balai Kota Kediri, Jumat (10/10).
Menurutnya, setiap keputusan mutasi dan rotasi dilakukan melalui proses penilaian mendalam berdasarkan integritas, kompetensi, dan kedisiplinan pegawai. Ia menekankan bahwa jabatan baru harus dijalankan dengan profesionalisme, dedikasi, dan rasa tanggung jawab tinggi.
“Mutasi ini bukan karena faktor suka atau tidak suka, tetapi sebagai peluang memperluas pengalaman dan membuka semangat baru di tempat tugas yang berbeda. Saya yakin, dengan semangat tersebut, kita bisa bersama-sama mewujudkan Kota Kediri yang MAPAN — modern, adaptif, produktif, akuntabel, dan nyaman,” tegasnya.
Vinanda juga berpesan agar pejabat yang baru dilantik dapat menghadirkan terobosan dan inovasi dalam pelayanan publik, serta menjaga kinerja administrasi dan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, dan akuntabel.
Dalam pelantikan tersebut, sebanyak 136 pejabat resmi diambil sumpahnya, terdiri dari 47 pejabat administrator dan 89 pejabat pengawas. Beberapa nama yang dilantik di antaranya:
Widiantoro sebagai Kepala Bagian Pemerintahan,
Judi Kuncoro sebagai Camat Pesantren,
Bagus Hermawan sebagai Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa,
Agus Suhariyanto sebagai Camat Kota,
Bambang Tri Lasmono sebagai Kepala Bagian Perekonomian,
Abdul Rahman sebagai Camat Mojoroto,
Adi Sutrisno sebagai Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, dan
Heri Krismono sebagai Kepala Bagian Organisasi.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga melantik delapan lurah perempuan baru, yaitu:
Yuli Rachmawati (Dermo), Sri Sulistyowati (Bandar Lor), Sundariani (Pakelan), Farida Noviati (Setonopande), Sri Handayani (Tempurejo), Tri Nurhani (Pocanan), Kusumowati (Gayam), dan Partinem (Balowerti).
Dengan tambahan tersebut, kini terdapat 10 lurah perempuan yang ikut memperkuat struktur pemerintahan Kota Kediri. Sebelumnya, Vita Sari (Lurah Sukorame) dan Ensani (Lurah Pesantren) telah lebih dulu mengemban jabatan lurah.
Vinanda menegaskan, keterlibatan perempuan dalam pemerintahan merupakan bagian penting dari visi kesetaraan dan pemberdayaan.
“Baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan dan tanggung jawab yang sama dalam membangun Kota Kediri. Semakin banyak perempuan yang terlibat, semakin kuat kolaborasi kita menuju tata kelola pemerintahan yang berimbang,” ungkapnya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Kediri K.H. Qowimuddin Thoha, Pj Sekda M. Ferry Djatmiko, serta para asisten, staf ahli, kepala OPD, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Wali Kota berharap seluruh pejabat baru dapat segera beradaptasi, bekerja maksimal, serta memberikan pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan berkualitas bagi masyarakat Kota Kediri.(red.al)
Posting Komentar