Gusti Purbaya Resmi Naik Takhta Jadi Pakubuwono XIV, Tongkat Kepemimpinan Baru Keraton Surakarta di Tengah Duka

 



Jakarta, penanuswantara.online  – Setelah wafatnya Sri Susuhunan Pakubuwono XIII pada Minggu (2/11/2025), tongkat estafet kepemimpinan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat resmi beralih kepada Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram, atau yang akrab disapa Gusti Purbaya.

Dalam upacara adat yang digelar di Keraton Surakarta, Rabu Legi, 14 Jumadil Awal tahun Dal 1959 bertepatan dengan 5 November 2025, Gusti Purbaya menyatakan diri naik takhta sebagai Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIV.

“Saya, KGPAA Hamangkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram, pada hari ini naik takhta Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan sebutan SISKS Pakubuwono XIV,” ucapnya dengan penuh khidmat sebelum melepas jenazah sang ayahanda.

Gusti Purbaya merupakan putra bungsu dari PB XIII dan permaisuri GKR Pakubuwana (KRAy Pradapaningsih). Lahir di Surakarta pada 26 September 2002, ia memiliki nama lahir Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko. Sejak kecil, Purbaya tumbuh dalam lingkungan keraton yang kental dengan adat Jawa, dan dikenal sebagai pribadi tenang, cerdas, berwibawa, serta memiliki kecintaan mendalam terhadap kebudayaan leluhurnya.

Sebelumnya, pada 27 Februari 2022, ia telah diangkat sebagai putra mahkota dalam upacara Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 PB XIII. Saat itu, Purbaya masih berusia 20 tahun dan tengah menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang. Kini, ia tercatat melanjutkan studi pada Program Magister Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Penobatan Gusti Purbaya sebagai PB XIV dilakukan oleh Pengageng Parentah Keraton Solo, KGPH Dipokusumo (Gusti Dipo), yang menegaskan bahwa proses pengangkatan dilakukan berdasarkan musyawarah keluarga besar keraton. Namun demikian, sebagian pihak di internal keraton masih memperdebatkan keabsahan pengangkatan tersebut dengan alasan perbedaan tafsir adat.

Diketahui, almarhum PB XIII meninggalkan tujuh orang putra, hasil dari tiga kali pernikahan. Selain Gusti Purbaya, salah satu yang dikenal publik adalah GRM Suryo Suharto (KGPH Mangkubumi).

Sosok Purbaya sempat mencuri perhatian publik pada awal 2025 setelah unggahannya di media sosial menimbulkan perbincangan luas. Meski postingan itu telah dihapus, tangkapan layar sempat beredar di dunia maya. Dalam unggahan tersebut, ia menuliskan pandangan kritis yang oleh sebagian pihak dianggap kontroversial.

Menanggapi hal itu, Pengageng Sasana Wilapa Karaton Surakarta Hadiningrat, KPA H. Dany Nur Adiningrat, menegaskan bahwa unggahan tersebut adalah bentuk kritik sosial dari kalangan muda keraton. “Ungkapan itu lahir dari rasa cinta terhadap bangsa, disampaikan dengan gaya komunikasi generasi muda,” jelasnya.

Dengan naik tahtanya Gusti Purbaya sebagai Pakubuwono XIV, masyarakat menaruh harapan besar pada lahirnya babak baru bagi Keraton Surakarta Hadiningrat — masa di mana tradisi Jawa bisa tetap lestari, namun selaras dengan semangat kemajuan zaman.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama