Dosen IIK Bhakti Wiyata Kediri Kembangkan “GEMILANG”: Inovasi MPASI dari Gaplek Nganjuk untuk Cegah Stunting

  


Kediri,  penanuswantara.online – Tim dosen dari Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata Kediri melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Balongrejo, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Kegiatan yang berlangsung selama lebih dari satu bulan, mulai 22 September hingga 27 Oktober 2025 ini, mengusung tema inovatif “Pengembangan GEMILANG (Gebrakan MPASI Generasi Emas, Cerdas, dan Bergizi) Berbasis Pangan Lokal Nganjuk untuk Mencegah Stunting Menuju Indonesia Emas 2045.”

Program tersebut diketuai oleh Pety Merita Sari, S.Tr.Keb., M.Kes. (Dosen Prodi Pendidikan Profesi Bidan), dengan anggota tim Yoanita Indra Kumala Dewi, S.KM., M.Kes. (Dosen Prodi S1 Gizi) dan Elin Soya Nita, SST., M.Kes. (Dosen Prodi S1 Kebidanan). Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (KEMENDIKTI SAINTEK) tahun 2025.

Menurut Pety Merita Sari, tujuan utama program ini adalah meningkatkan kualitas kesehatan sekaligus mendorong kemandirian pangan berbasis potensi lokal. “Kami ingin memperkenalkan pemanfaatan pangan lokal seperti gaplek untuk mencegah stunting sekaligus meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.

Desa Balongrejo dikenal sebagai salah satu sentra penghasil gaplek, olahan dari umbi singkong yang kaya karbohidrat dan mudah diolah. Melalui program ini, gaplek dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan MPASI (Makanan Pendamping ASI) bergizi, ekonomis, dan sesuai dengan kearifan lokal.

Salah satu produk inovatif yang dikembangkan adalah GaCrukies (Gaplek Crunch Cookies) dan Gapchies (Brownies Keju Gaplek), dua camilan sehat yang diolah untuk menarik minat anak-anak sekaligus meningkatkan gizi keluarga. “Produk ini menjadi alternatif yang lezat, bergizi, dan mudah diterima masyarakat,” jelas Yoanita Indra Kumala Dewi.

Selama program berlangsung, tim dosen melaksanakan serangkaian kegiatan, mulai dari sosialisasi dan penyuluhan tentang pencegahan stunting, pelatihan pembuatan tepung gaplek, pelatihan pengolahan produk makanan berbahan dasar gaplek, hingga edukasi pengemasan dan strategi pemasaran produk. Kegiatan ditutup dengan evaluasi dan penyerahan alat produksi sebagai hibah kepada masyarakat.

Harapannya, program GEMILANG ini tidak hanya mampu meningkatkan nilai jual gaplek, tetapi juga mendorong ketahanan pangan dan gizi masyarakat desa. “Kami ingin masyarakat Balongrejo mandiri secara pangan, sekaligus memiliki produk bernilai ekonomi yang mampu bersaing,” tutup Elin Soya Nita, SST., M.Kes.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama