Sibolga–Tapteng Dilanda Banjir dan Longsor, Jaringan Telekomunikasi Lumpuh Sejak Siang

  


MEDAN, penanuswantara.online – Bencana banjir dan tanah longsor menerjang Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, Selasa (25/11/2025). Akibatnya, jaringan telekomunikasi di sejumlah titik dilaporkan terputus dan membuat proses komunikasi serta pengumpulan data lapangan terhambat.

Kepala Dinas Kominfo Tapteng Sonny Juanda Nasution mengatakan gangguan jaringan mulai terjadi sejak pukul 11.00 WIB.

“Seluruh jaringan Telkomsel di Sibolga–Tapteng, terutama di wilayah Pandan, terganggu sejak jam 11 siang dan hingga kini belum dapat digunakan,” ujar Sonny dalam pesan singkatnya.

Keterputusan jaringan ini membuat proses pendataan kondisi banjir dan longsor di Tapteng berjalan lambat. Petugas masih berupaya menghimpun informasi lengkap dari lapangan.

Longsor Tewaskan Satu Keluarga

Sebelumnya, tanah longsor dilaporkan terjadi di Dusun 1, Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis, Tapteng. Empat warga yang merupakan satu keluarga ditemukan meninggal dunia setelah rumah mereka tertimbun material longsor.

Informasi dari akun resmi Polres Tapteng menyebutkan, longsor diperkirakan terjadi pada dini hari. Jenazah para korban mulai ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB.

Kepala Desa Mardame, Master Gultom, awalnya mencurigai rumah keluarga tersebut karena terlihat tertutup rapat dan terdapat bekas longsoran di bagian belakang rumah. Bersama warga, perangkat desa kemudian mendobrak pintu rumah untuk mengecek kondisi di dalam.

Salah satu kamar ternyata hancur tertimpa material tanah, dan keempat korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

“Bhabinkamtibmas Aipda Rindu Hutabarat bersama warga segera melakukan evakuasi. Total empat korban meninggal dunia, terdiri dari ibu dan tiga anaknya,” demikian keterangan Polres Tapteng.

Identitas Korban Longsor

Empat korban meninggal dunia yakni:

  • Dewi Hutabarat (33)

  • Tio Arta Rouli Lumbantobing (7), pelajar SD

  • Vania Aurora Lumbantobing (4)

  • Ilona Lumbantobing (3)

Sementara sang suami, Poliman Lumbantobing (37), selamat karena sedang bekerja sebagai sopir angkutan luar kota saat kejadian.

Setelah berhasil dievakuasi, seluruh jenazah disemayamkan di rumah keluarga di Dusun 1 Desa Mardame.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama